“Mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah”. (QS. Al-Imran: 97)
Ibadah haji dilaksanakan dalam jangka waktu yang cukup lama, disaat tertentu dan di tempat yang mempunyai situasi/kondisi yang jauh berbeda dengan Indonesia diperlukan persiapan yang baik.
Kondisi alam dan iklim Arab Saudi mempunyai perubahan suhu dan kelembaban yang sangat berbeda dengan Indonesia. Hal ini sangat berpengaruh terhadap kesehatan dimana salah satu yang sangat terpengaruh adalah kulit. Oleh karena itu perlu diperhatikan beberapa hal mengenai perawatan kulit agar sekembali dari tanah suci kondisi kulit tetap cantik dan sehat.
1. Kondisi Alam Arab Saudi
Musim di Arab Saudi:
- Nofember – Februari Musim dingin 4oC-28o C
- Maret – Mei Musim sedang 28oC – 32oC
- Juni – Agustus Musim Panas 32oC – 50oC
- September – Oktober Musim sedang 28oC – 32oC
Pada musim dingin suhu bisa turun sampai 4° C pada malam hari, udara kering (kelembaban 30%), pada siang hari matahari bersinar terang, angin kencang berdebu. Pada Musim panas pada siang hari suhu bisa mencapai 50oC sinar matahari sangat menyengat dan menyilaukan mata. Dengan kondisi alam seperti ini, beberapa kelainan kulit yang sering terjadi biasanya adalah:
a. Kulit terbakar
b. Kulit pecah-pecah
c. Kulit kering
d. Hiperpigmentasi
e. Kulit gatal
Untuk menghindari kemungkinan terjadinya hal-hal tersebut diatas, maka perlu diperhatikan:
1. Pakaian dan perlengkapan
Kondisi udara yang dingin dan kering dengan sinar matahari yang terik pada siang hari, maka dianjurkan:
a. Tutup sebanyak mungkin permukaan kulit atau badan. Busana muslim berwarna putih memang paling cocok untuk kondisi ini karena warna putih bisa menyerap panas. Gunanya agar penguapan dikurangi seminimal mungkin, permukaan kulit tidak terbakar sinar matahari, dan memberi kehangatan pada malam hari.
b. Gunakan kaos kaki. Kaos kaki akan sangat bermanfaat mencegah terjadinya pecah-pecah pada tumit yang akan dapat mengganggu aktifitas kita. Menggunakan sandal dengan bahan alas yang lembut juga akan lebih membantu karena telapak kaki tidak menekan dasar yang keras.
c. Gunakan sesuatu yang dapat menutupi kepala seperti topi haji, payung, sajadah atau apa saja pada saat siang hari. Dimana fungsinya selain mengurangi kemungkinan sun stroke juga melindungi kulit wajah tidak terpapar sinar matahari yang akan menyebabkan kulit menjadi gosong.
d. Gunakan masker. Selain sebagai penahan debu dan melembabkan udara, juga melindungi kulit wajah dari kekeringan dan sinar matahari.
e. Pakai kaca mata hitam pada siang hari. Gunakan yang benar-benar dapat menghambat sinar matahari/sinar ultra violet. Selain dapat menjaga agar mata tidak terganggu, juga menjaga kulit dahi tidak mengkerut.
2. Makanan dan minuman
a. Makanlah makanan yang bergizi dan hangat (susu, madu, buah-buahan, sayur-sayuran)
b. Minumlah vitamin untuk menjaga staMina. Terutama vitamin C, E dan antioksida seperti beta karoten yang mencegah warna dan struktur kulit tetap baik. Apabila biasa mengkonsumsi buah-buahan dan sayuran dalam jumlah yang cukup maka cukuplah asupan vitamin tersebut dari makanan.
c. Minum 5-6 liter perhari atau 1gelas tiap jam, lebih baik bila berupa jus. Selain untuk menjaga kesehatan badan secara umum juga menjaga kelembaban kulit.