Prinsip penjagaan kesehatan kulit selama melaksanakan ibadah haji sama dengan perawatan pada umumnya, hanya saja karena kondisi alamnya lebih kering maka perlu diperhatikan beberapa hal berikut ini:
1. Pelembaban
Pelembab diperlukan agar air yang ada didalam kulit tidak menguap. Diperhatikan terutama di Madinah, dimana kelembaban udara sangat rendah sehingga bila kulit tidak dilembabkan akan timbul kulit kering, bersisik, gatal, dan kadang-kadang sampai pecah-pecah dan berdarah. Carilah pelembab/body lotion yang mengandung AHA, UREA, LANOLIN/EUCERIN.
Gunakan pelembab setiap saat atau saat kulit terkena air sehabis mandi, wudhu, buang air besar/kecil. Paling baik sediakan pelembab/body lotion di kamar mandi sehingga bisa langsung dioleskan. Jangan menunggu kulit terasa kering atau mulai gatal.
Oleskan pada seluruh tubuh (wajah, lengan, badan, kaki), tidak hanya pada bagian yang terbuka saja. Beri perhatian ekstra pada bagian tumit. Pelembab atau krim kaki dioleskan sambil dipijat-pijat agar pelembab meresap ke dalam kulit. Pelembab yang kurang akan berakibat kering, keriput, dan bila dibiarkan terus akan menjadi sumber gatal-gatal kulit.
2. Proteksi (Tabir Surya/Sunscreen/Sunblock)
Matahari di Arab Saudi sebenarnya sama dengan matahari Indonesia, tetapi karena di sana terdapat banyak hamparan pasir, batu dan rumah/gedung berwarna putih maka pantulan sinar matahari sangat banyak.
Tabir surya diperlukan agar kulit tidak terbakar atau timbul hiperpigmentasi. Biasanya para wanita mengeluh kulitnya tambah gelap atau vlek-vleknya bertambah setelah pulang haji. Sinar matahari memang merangsang pembentukan pigmen kulit. Pigmen sebenarnya berguna untuk melindungi kulit dari efek jelek sinar matahari.
Sinar matahari yang perlu diwaspadai adalah antara jam 09.00-15.00, sehingga pada jam-jam tersebut sebisa mungkin tidak berada dibawah terik matahari. Tetapi apabila kita memang harus keluar dan terpapar sinar matahari sebaiknya kulit yang terbuka diolesi tabir surya dengan kekuatan SPF 15 (sun protecting factor) atau lebih.
Yang dimaksud dengan SPF adalah beberapa kali lebih lama suatu bahan dapat menghambat kemerahan pada kulit saat terpancar sinar matahari. Jadi, kalau suatu krim mempunyai SPF 15 maka krim tersebut dapat menghambat sampai 15 kali lebih lama terjadinya kemerahan pada kulit. Karena tabir surya hanya bertahan 5 jam, maka apabila kita berada di luar pondokan lebih dari 5 jam dianjurkan tabir surya dioles ulang. Demikian pula bila kita membasuh muka/wudhu, tabir surya harus dioles ulang.
3. Pembersihan (Mandi+Sabun)
Karena udara di Arab Saudi sangat kering, maka kita jarang berkeringat. Jadi walaupun terasa panas karena jarang berkeringat tidak perlu terlalu sering mandi. Mandi cukup 1-2 kali sehari. Mandi berlebihan dan dengan menggunakan sabun justru akan mengeringkan kulit.
Gunakan sabun yang tidak alkalis, carilah yang mempunyai pH sesuai pH kulit dan lebih baik lagi bila mengandung pelembab (biasanya sabunnya tidak banyak busa). Di Indonesia sering dianjurkan membawa sabun ijo yang tidak wangi pada saat menggunakan pakaian ihram di Arafah maupun di Mina. Namun Kami tidak menganjurkan menggunakan sabun tersebut.
Mandilah dengan sabun sesaat sebelum menggunakan pakaian ihram dan pada saat masih menggunakan pakaian ihram dan ingin mandi, tidak usah menggunakan sabun, cukup dibilas saja.
Pelembab dan sunblok bisa dibawa dari Indonesia, tetapi di Arab Saudi bisa didapatkan pelembab dan sunblok import dengan harga jauh lebih murah bila dibandingkan membeli di Indonesia.
Dengan memperhatikan cara-cara melindungi kulit dengan benar, insya Allah sekembali dari tanah suci menjadi haji mabrur dengan kulit yang tetap bersinar, Amiin.